Islamic Parenting in Bali Islamic Book Fair 2014

1. BENTENGI ANAK DARI SYIRIK

Mengapa? Karena syirik adalah sebuah dosa besar. Jangan takut, berharap, pasrah, selain kepada Allah. Jangan mencintai melebihi pada cinta kita pada Allah. Buat apa kamu berharap pada yang tidak bisa memberi? Kan yang bisa memberi hanya Allah. Jangan bersandar pada yang rapuh karena yang Maha Kuat hanyalah Allah. Jangan mencintai melebihi cinta kita pada Allah, karena yang selalu setia pada kita hanyalah Allah. Mengapa bukan tauhid yang pertama kali kita ajarkan pada anak? Karena pada fitrahnya, anak itu sudah bertauhid, orang tua nya lah yang mengkafirkannya, mengyahudikannya, memajusikannya, naudzubillahimindzalik.

2. BIRRUL WALIDAIN

Wajib membacakan hadits2 tentang birrul walidain minimal sekali sehari.

Ya Rasulullah, ayahku hendak merampas hartaku.

Aku besarkan dia, aku korbankan diriku untuk mencari nafkah, setiap aku bekerja aku memikirkannya, betapa aku mencintainya, tapi setelah dewasa ia kasar kepadaku, Ya Rasulullah apa pendapatmu?

Kamu dan semua hartamu adalah milik ayahmu.

ummuka, ummuka, ummuka, tsumma abuka

Orang tua yang gagal mendidik anaknya tentang birrul walidain berarti ia adalah orang tua durhaka.

KENAPA HARUS BERBAKTI PADA ORANG TUA?

a. Karena ini adalah perintah Allah.

b. Ayah yang sebaiknya menceritakan perjuangan ibu dalam mengandung, melahirkan dan merawatnya saat kecil.

c. Bentuk bersyukur pada Allah dan berterima kasih pada orang tua

3. MUROQOBATULLAH (MERASA DALAM PENGAWASAN ALLAH)

kolamama wa kolapapa ga akan kuat narasinya, pakailah kolallah wa kolarasulullah :))

Bargaining prestasi, use it.

Tetep pendidikan tu kuncinya di ibu kok huhuhu.

Neraka hutomah untuk pencela

4.SHALAT

5.AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR

6.SABAR

7.AKHLAQ, INTINYA JANGAN SOMBONG

8. AKHLAQ

9. AKHLAQ

a. mimik wajah

b. gesture tubuh

c. pola komunikasi (ada 7 bentuk dalam Al Quran)

 

ALAY-> THINKING SHOCK (TERSERAH, YA GITU DEH)

METODE IBRAHIM-> BERFIKIR

 

KUNCI MENCETAK GENERASI ROBBANI

1. SENANTIASA MEMPELAJARI DAN MENGAJARKAN QURAN

2.

 

 

kepala sekolah

1. menyamankan sekolah, gurunya ga was2, anaknya bisa belajar nyaman

2. menetapkan visi misi sekolah (ibrahim 35-37)

3. eksekusi

4. evaluasi

 

Yang bisa membuat anak melakukan lompatan besar:

1. tauhid

2. 

 

*bersambung, berantakan :))

Bukan Pangeran

Bukan pangeran, bukan penunggang kuda putih, bukan yang datang dengan membawa setangkai mawar merah merekah atau sebatang cokelat mahal, bukan yang pandai berlisan tanpa berani bertindak, bukan yang terlalu mengedepankan penampilan, bukan memang bukan. Beliau yang berani membuat janji dengan kedua orang tua kemudian mengutarakan maksud kedatangannya. Yang niatnya datang seorang diri, tapi ibunya merajuk membersamai. Yang malah ditinggal kabur oleh anak perempuan pemilik rumah. Yang dihina – hina (majas hiperbola:on) oleh ibunya sendiri di depan calon orang tua dan calon mahramnya kala itu. Yang mau berusaha memenuhi mahar 78 ayat itu. Yang ternyata lebih unik dari yang saya kira sebelumnya. Yang telah lama meninggalkan arti sebuah harga diri di mata manusia. Yang sangat mencintai ibunya. Yang susah sekali untuk saya imbuhkan “mas” di depan namanya kala itu. Saya mencintai jenengan karena Allah, mas Much Ikhwan Wahyu Praramadhan 🙂

naik kelas kah?

menajam bak mata elang

dulu yang seperti semut dari pulau seberang

memohon sangat pada-Nya

Yang Maha Merencanakan

 

indah? iya indah

bahagia? iya bahagia

tenteram? iya tenteram

sakinah? in shaa Allah

seperti donat jco? lebih malah

 

sadarkah?

tidak sesederhana itu

di sudut kasat mata anak sekolah

naik kelas nampaknya

 

tapi tahukah?

mata pelajaran yang sekarang lebih susah

jauh lebih susah

iya jauh

seperti Barru – Jayapura

 

*bersambung

Please….

“Please ngeblog. Meskipun cuma 2 baris.”

~Nefri, 100414

Bukan Pernikahan Cinderella #part2 by @iwanjanuarcom 091113

Assalamu’alaykum wrwb, duh kangen ngeblog.. sungguh. Terkendala backpack baru yang ga kek kantong doraemon (alhamdulillah, dapet dikasih), lepi yang kian sepuh dan sakit2an (alhamdulillah usianya udah 5 tahun lebih, kalo disekolahin udah hampir SD kan) dan niat, woola *emot apel. Kajian ini berjudul “Bukan Pernikahan Cinderella” kenapa? Karena kajian2 pra nikah biasanya membahas “enak2nya” saja dari sebuah pernikahan padahal pernikahan tu ga kaya dongeng Cinderella kan? Dimana seorang puteri cantik jelita dengan skenario klasiknya yang membosankan bertemu dengan sesosok pangeran tampan juga hartawan kemudian mereka berdua menikah, punya anak yang lucu2 dan hidup bahagia selama-lama-lamanya. Tidak seperti itu! Dalam pernikahan nyata, ada suka, ada duka, pun menuntut kehadiran sang sabar dan si syukur 🙂 Nah kajian ini juga mencoba menguak sisi kelam dari sebuah pernikahan, apa sih put! Bahasamu! Ya kan, kalo ga ada gelap gulita pekat si malam.. ga bakal ada senyuman ceria sang fajar di pagi hari kan tuips 🙂 Ambil positifnya. Lalu kenapa #part2? Karena #part1 nya saya ga tau kapan (yang ternyata sebulan sebelum #part2) dan ini kali pertama saya mlipir di AQL Center, sama vivin seperti biasa 😆

Bismillaahirrahmaanirrahiim. Faktanya tidak ada pernikahan yang tidak memiliki masalah. Pun, tidak ada pernikahan yang selalu hangat dan romantis.

komitmenku buat naik kelas

inget ya, kamis 121213 saya harus ujian untuk ketiga kalinya biar bisa naik kelas (–)9 kudu

SURFS UP

Lagi liat surfs up di kantor sambil minum kopi torabika susu plus ndengerin ost. surfs up hasil donlotan baru aja (lagunya selow2 sante piye ngono, liriknya lumayan) nyambi muraja’ah sithik, sithik we nganggo banget heuuu merasa gagal sudah 2 kali ujian tak kunjung naik kelas juga 😡

Salah satu pinguin di film itu bilang, “aku tak ingin memenangkan kompetisi, aku hanya ingin mencari ombak bagus dan teman baik!” Wuwuwu, subhanallah. Njuk terbersit, “aku juga ga pengen menaklukan dunia, aku hanya ingin mengagumi ciptaan-Nya dan mendapat hikmah dari setiap perjalanan!” Aamiin, ndonga wae sii 😀

MABIT Masjid Baitul Ihsan 160213

Markiblogcatka, mari kita ngeblog catatan kajian 😡
Mabit Masjid BI kali ini diisi oleh Dr. Amir Faishol Fath, temanya “Rahasia Dzikir”. Cekibrit!

Hidup di dunia ini kita punya banyak agenda, kita dipercayakan banyak amanah, kita berusaha menggapai mimpi2 kita tapi jika semua itu tidak diimbangi nutrisi ruhiyah, astaghfirullahal’adzim. Semua ibadah dalam Islam itu ada waktu2nya, seperti shalat wajib ada waktunya, shalat tahajjud ada waktunya, puasa ramadhan ada waktunya, puasa senin kamis ada waktunya, dsb kecuali ibadah dzikir. Dzikir tak mengenal waktu, kapan saja bisa dilakukan 🙂

NIKAHHH (judul kajian pra nikah angkatan 50 ST*S sebelum wisuda)

Kajian ini berlangsung 290912 di Masjid Al Hasanah, ST*S. Diisi oleh Ust. Masturi Istamar, yak ustadz nikah satu itu mengaku sering memberi kajian pra nikah di kampus tetangga. Langsung saja saya rewrite catatan kajian saya kala itu karena sebentar lagi saya mau ganti buku, biar ada back up gitu *jiwa KS saya mendadak muncul kembali.

Urgensi nikah itu apa aja si?

• untuk ibadah, hidup aja bertujuan untuk ibadah, bukan?
• menjalankan sunnah Rasul
• menghasilkan keturunan shalih & shalihah
• menjaga kehormatan/ kesucian diri & jiwa (‘iffah)
• memperluas lapangan ibadah, meluaskan ladang amal
• menegakkan rumah tangga dakwah
• mendapatkan janji Allah yaitu sakinah, mawaddah, rahmah (ketenangan, cinta dan kasih sayang)
• menjemput rezeki dengan menikah

about our holy book

* Membaca Surat At Taubah tidak diawali dengan basmallah karena isinya tentang azab2 neraka, sehingga diawali ta’awudz saja.
* Kalo bacanya lancar 10 pahala/huruf, tapi kalo ga lancar dapet 2 pahala/huruf, subhanallah.
* Kalo bacanya tersendat-sendat dapat 2 pahala/huruf dan kesalahannya tidak dihitung, mmm Allah baik banget.
* Jika sering membaca Al Qur’an kelak di akhirat akan ditempatkan di majelis bersama malaikat.
* Katanya di akhirat kelak setiap ayat yang kita baca dari Al Qur’an akan menjelma menjadi awan yang melindungi kita dari sengatan panasnya matahari yang jaraknya hanya 1-2 jengkal dari kepala kita.

sumber: buku catatan kajian saya, 2009

“And We have certainly made the Qur’an easy for remembrance, so is there any who will remember?”
~QS Al-Qamar (54:17)